NAMA : NURLENA
NIM : 1101632
MK : PRILAKU ORGANISASI
BUDAYA SOSIAL MASYARAKAT DI BEBERAPA
NEGARA TERHADAP PERUSAHAAN MULTINASIONAL DALAM RANGKA GLOBALISASI
PERUASAAN MULTINASIONAL
Perusahaan
multinasional
atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki
kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Karena
keterjangkauan internasional dan mobilitas, Perusahaan multinasional harus bisa
berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka di wilayah
tersebut. Untuk dapat berkompetisi di negara-negara tetangga maupun Negara yang
ada di dunia.
Perusahaan
multinasional mempunyai karakteristik, adapun karakteristik itu sendiri adalah:
· Visi dan strategi mendunia (global).
· Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnistertentu,umumnya
manufacturing.
· Menempatkan afiliasi di negara-negara maju.
Cara
kerja perusahaan multinasional biasanya perusahaan harus bisa memadukan antara
panduan dari level Global dan Regional dengan kebutuhan negara setempat. Memang
di satu sisi sudah ada rambu-rambu yang harus dipatuhi tapi di sisi lain sisi
kreativitas untuk eksekusi di pasar masing-masing tetap terbuka. Dalam
perusahaan multinasional, tidak jarang kita harus bekerja sama dengan
rekan-rekan kerja dari negara lain, secara aktif berdiskusi lewat teknologi
yang ada seperti teleconference, live-meeting, web-cast, telepresence
dan teknologi lainnya. Dengan cara ini teknologi sangat membantu orang-orang
dari berbagai negara dapat berdiskusi dari tempat yang terpisah antar benua.
Selain
itu bekerja di perusahaan multinasional juga berarti akan dimonitor target
kerja dan pencapaian sesuai bidangnya. Untuk itu, dibutuhkan kualitas seorang
karyawan yang secara pribadi mampu menjalankan target yang diberikan dan di
sisi lain memiliki kemampuan menangani berbagai rintangan yang ada dan mengubah
tantangan menjadi peluang.
Adapun
untuk soal gaji biasanya perusahaan multinasional secara rutin melakukan survey
gaji dengan membandingkan perusahaan sejenis maupun industri yang berbeda.
Lewat survey ini perusahaan akan menentukan kebijakan gaji yang diambil apakah
sesui dengan rata-rata pasar atau jauh di atas rata rata pasar.
Selain
itu perusahaan multinasional selelu memiliki karyawan yang berkualitas ini di
sebabkan perusahaan selalu mengedepankan kemampuan teknis sesuai bidangnya
maupun kompetensi pendukung yang dimiliki dari seorang calon karyawan/pegawai.
Bedanya, perusahaan multinasional juga akan melihat kompetensi non teknis
sebagai bagian penting dalam proses perekrutan karena akan menentukan apakah
seseorang akan sesuai di organisasi tersebut atau tidak jadi intinya perusahaan
tidak sembarang memperkerjakan pegawai.
Biasanya
orang Indonesia yang bekerja di perusahaan multinasional sangat lah low profil
ini di sebabkan orang Indonesia tidak ingin terlalu menampilkan kemampuan
mereka dalam bekerja di peruhaan internasional,akan tetapi di sisi lain
kemampuan orang Indonesia dalam bekerja tidak di sadari oleh patnerya
sendiri.padahal banyak tenaga Indonesia yang pintar di bandingkan orang asing
dalam hal kemampuan teknis maupun dalam hal menjalankan strategi.
Contoh
contoh perusahaan multinasional itu sendiri adalah:
1. Dunkin donuts
2. Mc Donald
3. Kfc
4. Nokia
5. Toyota
6. Coca cola
7. Pepsi
8. Puma
9. Philips
10. Toshiba
Dari
sepuluh contoh di atas saya mencoba membahas mengenai PHILIPS.
Sejarah perusahaan ini dimulai pada
tahun 1891 oleh Gerard Philips. Siapapun tahu, kalo Philips terkenal sebagai
produsen lampu. Saat ini, Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Philips Electronics) yang bermarkas
di Amsterdam, terdiri dari 6 divisi yang lingkup bisnisnya sangat luas meliputi
berbagai bidang elektronika. Pabrik pertama Philips, kini telah menjadi museum.
Era 1920-an, di pabrik inilah Philips mulai memproduksi produk-produk lain. 19
tahun kemudian, dibawah kendali Frans Otten, perusahaan ini mulai membuat pisau
cukur listrik pertamanya, Philipshave.
Pisau cukur ini cukup laris manis di AS dengan nama Norelco.
Philips mulai masuk sebagai
produsen ponsel pada sekitar tahun 1996. Dibawah bendera Philips Consumer
Communications (PCC), vendor ini menangani disain, manufaktur, dan pemasaran
ponsel. Selain ponsel, PCC juga menangani PSTN, telepon cordless, fax, dan answering machine.
Tepat pada 27 Juni 2001, Gerard
Kleisterlee, CEO Philips yang baru saja menggantikan Cor Boonstra, kemudian
mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi ponselnya serta mengalihkan
unit riset dan pengembangan ponselnya kepada China Electronics Corporation,
rekanan bisnisnya dari China. Apa yang dilakukan oleh Jan Timmer kali ini bisa
jadi didasari oleh lemahnya minat masyarakat Eropa terhadap Ponsel Philips.
Maklum saja, saat itu pasar ponsel dominasi oleh trio raksasa Siemens, Nokia dan
Ericsson yang tak terkalahkan oleh merk baru
kepindahan pabrik Ponsel ke China
ini juga sedikit mempengaruhi pundi-pundi keuangan Philips.
Keputusan Frits Philips ini
ternyata cukup tepat, Tak heran bila pada tahun 2004, perusahaan ini berhasil
membukukan keuntungan sekitar 30,3 juta. Sebuah hasil yang fantastis jika
dikalkulasikan dengan cost tinggi. Sekedar tambahan, Philips mempekerjakan
161.586 orang di lebih dari 60 negara. Para karyawan ini terbagi dalam sejumlah
divisi: Philips Consumer Electronics, Philips
Semiconductors, Philips Lighting, Philips Medical Systems dan Philips Domestic
Appliances and Personal Care.
Inovasi Philips
Menghadapi
persaingan principal yang makin ketat, baru-baru ini Philips mengembangkan
sebuah cara lain dalam melakukan aktifitas keseharian hanya dengan sekali
sentuhan, dengan nama Near Field Communication (NFC).
Dengan kata lain NFC adalah pengembangan lebih lanjut dari mobile banking itu sendiri. Loncatan teknologi yang dilakukan Philips ini patut diacungi Two Thumbs Up
Dengan satu tombol (One Touch) pada piranti mobile yang
dilengkapi dengan chip NFC, kita dapat melakukan transaksi pembelian, mengakses
informasi dan jasa yang ditawarkan, melakukan conference call dengan para
kolega dan banyak lagi yang lain. Seiring dengan semakin meningkatnya peran
piranti mobile dalam setiap
kehidupan dan pekerjaan kita, termasuk menggunakannya untuk media hiburan, NFC
memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam aktifitas mobile. Pada sebuah toko,
ponsel yang sudah dilengkapi dengan chip NFC mampu menangani pembayaran kartu
kredit dengan cepat dan aman.. Buat pelancong, pemesanan ticket untuk
transportasi seperti ticket bis, pesawat, hotel dan rental mobil bisa dilakukan
dengan mudah.
Philips yang menjadi wakil penemu
NFC, dan sebagai wakil pendiri forum NFC saat ini sudah mencakup sekitar lebih
dari 60 perusahaan terkemuka. Saat Philips sedang bekerja sama dengan
partner-partner kami untuk melakukan trial dan mendemonstrasikan kenyamanan
menggunakan NFC pada masyarakat di seluruh dunia.
Di Hanau, Jerman, orang-orang sudah menggunakan ponsel yang sudah dilengkapi dengan chip NFC untuk membeli, menyimpan dan menggunakan ticket perjalanan pada system transit masal.
Di Limburg, Negeri Belanda, para
pecinta bola telah memasukkan kartu klubnya kedalam ponsel yang sudah
dilengkapi dengan NFC. Mereka menggunakannya sebagai ticket masuk ke stadium,
membeli makanan, minuman, dan membeli souvernir pada toko setempat. Sementara
itu di Caen, Perancis, banyak masyarakatnya yang menggunakan ponsel mereka
sebagai alat pembayaran di pusat perbelanjaan, parkir mobil, mencari informasi
turisme, melakukan download ringtone, ataupun untuk mengetahui jadwal
keberangkatan bis. Di Indonesia, Telkomsel segera memulai proyek pengembangan T-Cash,
dengan konsep Less Cash Society
Para pecinta olahraga di Amerika
Serikat juga mendapatkan kemudahan saat menggunakan NFC. Di Philips Arena
stadium, Atlanta, Georgia, trial utama yang berbasis NFC memungkinkan para fans
olahraga ini masuk ke dalam stadium dengan mudah menggunakan ponsel mereka.
Saat di dalam stadium, mereka juga bisa menggunakan ponsel ini untuk melakukan
pembelian pada setiap toko yang ada didalam stadium dengan mudah. Jika hal ini
mampu diwujudkan Philips, dimanapun kita berada, mulai dari Amerika Serikat
sampai Asia, bersiap-siaplah dengan kehadiran NFC.
kata lain NFC adalah pengembangan lebih lanjut dari mobile banking itu sendiri. Loncatan teknologi yang dilakukan Philips ini patut diacungi Two Thumbs Up
Dengan satu tombol (One Touch) pada piranti mobile yang
dilengkapi dengan chip NFC, kita dapat melakukan transaksi pembelian, mengakses
informasi dan jasa yang ditawarkan, melakukan conference call dengan para
kolega dan banyak lagi yang lain. Seiring dengan semakin meningkatnya peran
piranti mobile dalam setiap
kehidupan dan pekerjaan kita, termasuk menggunakannya untuk media hiburan, NFC
memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam aktifitas mobile. Pada sebuah toko,
ponsel yang sudah dilengkapi dengan chip NFC mampu menangani pembayaran kartu
kredit dengan cepat dan aman.. Buat pelancong, pemesanan ticket untuk
transportasi seperti ticket bis, pesawat, hotel dan rental mobil bisa dilakukan
dengan mudah.
Philips yang menjadi wakil penemu
NFC, dan sebagai wakil pendiri forum NFC saat ini sudah mencakup sekitar lebih
dari 60 perusahaan terkemuka. Saat Philips sedang bekerja sama dengan
partner-partner kami untuk melakukan trial dan mendemonstrasikan kenyamanan
menggunakan NFC pada masyarakat di seluruh dunia.
Di Hanau, Jerman, orang-orang sudah menggunakan ponsel yang sudah dilengkapi dengan chip NFC untuk membeli, menyimpan dan menggunakan ticket perjalanan pada system transit masal.
Di Limburg, Negeri Belanda, para
pecinta bola telah memasukkan kartu klubnya kedalam ponsel yang sudah
dilengkapi dengan NFC. Mereka menggunakannya sebagai ticket masuk ke stadium,
membeli makanan, minuman, dan membeli souvernir pada toko setempat. Sementara itu
di Caen, Perancis, banyak masyarakatnya yang menggunakan ponsel mereka sebagai
alat pembayaran di pusat perbelanjaan, parkir mobil, mencari informasi turisme,
melakukan download ringtone, ataupun untuk mengetahui jadwal keberangkatan bis.
Di Indonesia, Telkomsel segera memulai proyek pengembangan T-Cash,
dengan konsep Less Cash Society
Para pecinta olahraga di Amerika
Serikat juga mendapatkan kemudahan saat menggunakan NFC. Di Philips Arena
stadium, Atlanta, Georgia, trial utama yang berbasis NFC memungkinkan para fans
olahraga ini masuk ke dalam stadium dengan mudah menggunakan ponsel mereka.
Saat di dalam stadium, mereka juga bisa menggunakan ponsel ini untuk melakukan
pembelian pada setiap toko yang ada didalam stadium dengan mudah. Jika hal ini
mampu diwujudkan Philips, dimanapun kita berada, mulai dari Amerika Serikat
sampai Asia, bersiap-siaplah dengan kehadiran NFC.
Kembangkan
Ponsel Murah.
Philips Electronics juga berencana
mengembangkan sebuah hardware dan software baru yang akan dijadikan platform
ponsel murah dengan harga $20 atau kurang. Langkah ini merupakan bagian dari
terobosan Philips untuk membuat ponsel agar tersebar secara luas terutama di
negara-negara berkembang. Untuk merealisasikan hal tersebut, akhir tahun lalu
Philips mengeluarkan sub $5 system yang disebut Nexperia
Cellular System Solution 5130 yang mengintegrasikan seluruh komponen
yang diperlukan bagi sebuah ponsel. Nexperia berbasis ponsel memiliki kemampuan
menelepon dan mengirim pesan teks melalui Short Message Service (SMS) dengan
dilengkapi layar monochrome dan mampu memutar ring tone polyphonic.
Sistem ini ditujukan untuk
mendorong total harga handset berbasis teknologi GSM (Global System for Mobile Communications)
dibawah $20 dibanding dengan ponsel $40 yang saat ini ada bahkan dalam tujuan
jangka panjang, total harga handset ini diharapkan bisa dibawah $15 pada tahun
2008. Saat ini 77 persen masyarakat dunia hidup dalam jaringan mobile dan hanya
25 persen dari mereka yang memiliki akses terhadap layanan mobile.
Kembangkan
Ponsel Murah.
Philips Electronics juga berencana
mengembangkan sebuah hardware dan software baru yang akan dijadikan platform
ponsel murah dengan harga $20 atau kurang. Langkah ini merupakan bagian dari
terobosan Philips untuk membuat ponsel agar tersebar secara luas terutama di
negara-negara berkembang. Untuk merealisasikan hal tersebut, akhir tahun lalu
Philips mengeluarkan sub $5 system yang disebut Nexperia
Cellular System Solution 5130 yang mengintegrasikan seluruh komponen
yang diperlukan bagi sebuah ponsel. Nexperia berbasis ponsel memiliki kemampuan
menelepon dan mengirim pesan teks melalui Short Message Service (SMS) dengan
dilengkapi layar monochrome dan mampu memutar ring tone polyphonic.
Sistem ini ditujukan untuk
mendorong total harga handset berbasis teknologi GSM (Global System for Mobile Communications)
dibawah $20 dibanding dengan ponsel $40 yang saat ini ada bahkan dalam tujuan
jangka panjang, total harga handset ini diharapkan bisa dibawah $15 pada tahun
2008. Saat ini 77 persen masyarakat dunia hidup dalam jaringan mobile dan hanya
25 persen dari mereka yang memiliki akses terhadap layanan mobile.
Sejarah Lumileds dapat
ditelusuri kembali ke masa 40 tahun lalu sewaktu masih menjadi divisi
optoelektronik di dalam HP. Tahun 1990-an,
HP dan Philips mulai menaruh perhatian pada perkembangan lampu padat di dalam pasar penerangan global.
Tahun 1999,
Agilent
Technologies meneruskan divisi optoelektronik dari HP yang terpecah menjadi dua.
Lumileds Lighting dibentuk bersama oleh Philips
Lighting dan Agilent Technologies pada November 1999 untuk memproduksi
dan memasarkan LED untuk keperluan inovasi penerangan global.
Philips kemudian membeli seluruh
saham Agilent di dalam Lumileds dan menjadikannya sebuah divisi di bawah
Philips Lighting.
Pengaruh budaya social masyarakat terhadap Philips
Pengaruh Philip secara umum yang
bisa di rasakan semua orang yaitu dengan kehadiran Philips ini menjadikan
masyarakat lebih hemat energy serta bisa
menerangi seluruh tempat di semua penjuru dunia. Pengaruh di social budaya
khususnya masyarakat Indonesia yaitu
merubah pola hidup yang awalnya mungkin memakai petromak atau yang sebagainya
dengan kehadiran Philips ini menjadikan masyarakat beralih menjadi
konsumtif dan lain-lain.
mau tanyaa...untuk perusahaan philips tersebut termasuk devisi apa ya?thx
BalasHapus