Potensi Pariwisata dan Budaya di Daerah Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat
Secara administrative Kabupaten PASBAR
terdiri dari 11 Kecamatan dan 19 Nagari, dengan batas wilayah :
·
Sebelah
utara : Kabupaten Mandeling
Natal,Prov.Sumatra Utara.
·
Sebelah
timur : Kabupaten Pasaman
·
Sebelah
selatan : Kabupaten Agam
·
Sebelah
barat : samudera Indonesia
Potensi-potensi
yang dimiliki Kabupaten Pasaman Barat secara umum
Potensi di Sektor
pertambangan, juga merupakan salah satu potensi yang teramat besar di wilayah
Pasaman Barat. Sejak zaman penjajahan Belanda, konon, di wilayah Pasaman Barat
sudah diketahui ada potensi tambang emas. Masyarakat secara tradisional
membuktikan kenyataan itu dengan mendulang emas di pinggir-pinggir kali ataupun
di kaki-kaki bukit.
Juga ada bahan baku untuk
industri semen di Desa Muaro Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, yang depositnya
tersedia 2 miliar ton dengan luas sebaran 2.500 ha, bisa untuk produksi selama
300 tahun. Setidaknya di Pasaman Barat terbuka peluang membuka industri semen.
Dari Gunung Talamau,
berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (Research Center for Geotechnology The Indonesian
Institute of Sciences), khususnya di daerah itu ditemukan berbagai jenis batuan,
yaitu batuan volkanik produk Galau Talamau (andesit, andesit basaltik, basalt).
Potensi Bahari Pasaman Barat adalah
daerah bahari yang memiliki pantai sepanjang lebih kurang 100 km. Dalam hal
ini, terbuka peluang investasi pengembangan sektor kelautan seperti budi daya
udang, rumput laut, dan potensi kelautan lainnya. Diharapkan di masa mendatang
Pelabuhan Taluok Tapang di Air bangis bisa dikembangkan menjadi pelabuhan
samudra.
Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat
Wisata bahri yang dimiliki adalah pantai Sikilang
dan Air Terjun Sampuran Botung.
Pantai
Sikilang, jarak jangkauannya dari ibu kota kabupaten berjarak +/- 22KM. Pantai
ini merupakan salah satu pantai yang masih sangat alami, yang masih sangat
jarang di kunjungi oleh para wisatawan. Jika nantinya pantai ini banyak
diminati oleh pengunjung, mereka pasti beranggapan bahwa pantai Sungai Aua
sebagai surga rekreasi, khusus nya bagi mereka yang suka berjemur dan ombaknya
sangat bagus untuk berselancar. Pantainya yang
sangat luas nyaman untuk belajar berselancar ataupun hanya sekedar untuk
bermain pasir, bermain voly pantai atau sepak bola.
Air
terjun Sampuran Botung terletak di Kecamatan Sungai Aua dengan jarak 16 KM dari
Pusat Kecamatan Sungai Aua, walaupun menuju lokasi air terjun hanya dapat
ditempuh dengan kendaraan roda dua melewati hamparan perkebunan sawit selama 20
menit perjalan, setelah sampai dilokasi air terjun yang indah nan eksotik dapat
menghilangkan rasa letih selama perjalanan, air terjun nya bertingkat dengan
airnya putih bening dapat menikmati ikan air tawar menambah keindahan di air
terjun ini.
Seni budaya
yang di miliki adalah Ronggeng.
Ronggeng Pasaman adalah satu tradisi lisan berupa seni
pertunjukan yang terdiri atas pantun, tari atau joget, dan musik. Pantun
sebagai unsur penting dalam tradisi ini didendangkan atau dinyanyikan oleh
seorang penampil `wanita’ atau “ronggeng” sambil berjoget mengikuti irama lagu.
Dengan demikian, penyebutan kata `ronggeng’ mengacu pada dua pengertian, yaitu
ronggeng sebagai satu bentuk seni pertunjukan dan `ronggeng’ sebagai sebutan
untuk pelaku (penampil) `wanita’ yang ahli dalam berpantun.
Ronggeng sebagai sebuah seni tradisi mempunyai fungsi hiburan atau sebagai
pelipur lara. Biasanya, seni tradisi ini dipertunjukkan pada malam hari, mulai
pukul sepuluh malam sampai pagi menjelang Shubuh (kira-kira pukul lima pagi).
Tempat pertunjukan, biasanya di lapangan terbuka atau di pentas yang dibuat
khusus untuk pertunjukan dan dipertunjukkan dalam acara helat perkawinan atau
dalam acara peringatan keagamaan, seperti pada hari Raya Idul Fitri dan Idul
Adha.
Pantun merupakan unsur utama atau unsur inti dari tradisi ronggeng Pasaman.
Jenis pantun yang dibawakan adalah pantun muda-mudi dan didendangkan atau
dinyanyikan mengikuti irama lagu, seperti lagu “Cerai Kasih”, “Kaparinyo”,
“Buah Sempaya”, “Tari Payung”, “Mainang”, “Alah Sayang” “Sinambang” dan “Si
Kambang Baruih”. Dari beberapa irama lagu ini, irama lagu “Kaparinyo” lebih
dominan di Simpang Empat, sedangkan irama lagu “Cerai Kasih” lebih dominan di
Simpang Tonang. Pantun-pantun yang didendangkan atau dinyanyikan mengikuti
irama-irama lagu tadi dilantunkan oleh `ronggeng’ dan penampil pria, sambil
menari dan secara bergantian. Gerak tari yang mereka lakukan sesuai pula dengan
irama lagu yang didendangkan.
Dari irama lagu dan bahasa yang dipergunakan dalam tradisi ronggeng ini,
dapat dikatakan bahwa inilah salah satu contoh seni tradisi yang ada di daerah
perbatasan, yang lahir dan hadir di tengah-tengah masyarakat dari dua etnis
yang berbeda. Kedua bentuk ini pulalah yang dikatakan sebagai
kenyataan-kenyataan yang dikondisikan oleh percampuran masyarakat dari etnis
yang berbeda, yang terefleksikan dalam salah satu seni tradisi masyarakatnya.Pemain musik dalam tradisi ronggeng relatif tertentu,
seperti layaknya anggota sebuah grup seni tradisi. Biasanya, pemain musik ini
paling sedikit terdiri atas lima orang; satu orang menggesek biola, dua orang
memetik gitar, satu orang memukul rebana, dan satu orang lagi memainkan
tamburin. Mereka bermain bersama mengiringi “ronggeng” dan penampil pria
mendendangkan pantun-pantun dengan irama lagu, seperti yang sudah disebutkan di
atas.
Dari awal hingga akhir pertunjukan, para penampil beristirahat beberapa
kali. Jumlah berapa kali mereka beristirahat tidak tentu, tetapi tergantung
pada kondisi suara masing-masing. Biasanya, setiap kali sesudah istirahat
terjadi pertukaran irama lagu. Pertukaran irama lagu ini dapat pula berganti
atas permintaan para penonton (khalayak). Bagi penonton (khalayak), pertukaran
ilu diminta agar pertunjukan tidak monoton dan mereka tetap bersemangat
mengikuti pertunjukan itu sampai akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar